Kalawaca.com – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Tangerang Noni Menawati merasa terharu sekaligus bangga karena di percaya untuk kolaborasi dengan Pemkot Tangerang khususnya Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) dalam rangka memakmurkan Masjid Agung Al Ittihad ini.
Noni menambahkan, bahwa masjid ini punya nilai historis yang tidak bisa dipisahkan dari berdirinya pemerintahan Kabupaten Tangerang. Yaitu sblm ada pemekaran menjadi 3 yaitu Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan dan induknya Kabupaten Tangerang.
“Masjid Agung Al Ittihad adalah simbol akulturasi budaya di Tangerang Raya waktu itu dan bahkan sampai sekarang. Hal itu bisa dilihat dari arsitektur bangunan dimana kubahnya berbentuk pagoda,” ujar Noni.
“Kita semua tahu pagoda adalah simbol dari bangsa Tionghoa (China). Artinya berdirinya masjid ini ada kontribusi dari saudara kita Tionghoa,” tambah alumni ponpes Babussalam Tangerang ini.
Selain adanya akulturasi budaya, lanjut alumni UIN Syahid Jakarta ini, Tangerang juga bisa menjadi simbol multikulturalisme. Hal itu juga bisa dilihat di sekitar Masjid Al Ittihad ada Gereja Hati Santa Maria Perawan Tak Ternoda, ada klenteng Boen Tek Bio, ada Pura Agung Kertajaya, dan lainnya.
“Mereka semua bisa beribadah dengan tenang tidak ada yang mengganggu dan toleran antar pemeluk agama,” pungkasnya.
Kendati demikian, Penjabat (Pj) Walikota Tangerang Nurdin menyampaikan, sebagai upaya menjaga budaya masyarakat agar tidak tergilas oleh kemajuan zaman, diantaranya harus membangun sebuah pusat peradaban. Salah satu tempat untuk membangun peradaban di Kota Tangerang adalah menjadikan masjid Agung Al Ittihad tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga menjadi Pusat Peradaban dan Kebudayaan Kota Tangerang.
“Masjid Agung Al Ittihad sebagai masjid kebanggan warga Tangerang harus kita rawat dan jaga bersama. Karena masjid ini mempunyai nilai historis panjang yang harus di jaga dan di lestarikan,” Pj Walikota Tangerang Nurdin dalam pembukaan Gebyar Ramadhan Karim, di Masjid Agung Al Ittihad, Kota Tangerang, Sabtu (23/3/2024) malam.
“Agar peradaban terus berkembang di Kota Tangerang pemerintah harus terus membangun pusat-pusat peradaban salah satunya adalah Masjid Agung Al Ittihad,” imbuh Nurdin.
Untuk itu perlu adanya kolaborasi dan kerjasama dengan semua pihak, kata Nurdin, agar bisa mewujudkan apa yang diinginkan masyarakat. Sesuai dengan moto Kota Tangerang yaitu masyarakat yang berakhlaqul karimah. Dengan bekerjasama, Islam di Kota Tangerang akan terus maju dan berkembang.
“Semua stake holder pemerintah harus bekerjasama untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang berbudaya dan berakhlaqul karimah demi kemajuan Islam di Kota Tangerang,” ungkap pria asal Aceh ini.
Pada kesempatan tersebut, pemerintah Kota Tangerang memberikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Tangerang dan DKM Masjid Agung Al Ittihad yang telah berkolaborasi dalam mempersiapkan acara Gebyar Ramadhan Kariim Al Ittihad dengan baik, lanjut pria yang juga pernah menjabat Pj Bupati Aceh Jaya pada tahun 2022 lalu.
Setelah pembukaan acara dilanjutkan dengan buka bersama, shalat tarawih 1 juz dan tausiah agama oleh Gus Muwafiq. Acara ini dihadiri oleh semua organisasi perangkat daerah Kota Tangerang.
Diantaranya pengurus DKM Masjid Agung Al Ittihad, PC Fatayat NU dan Pengurus PAC se Kota Tangerang, pengurus PCNU dan MWCNU se Kota Tangerang, Ketua PC, PAC GP Ansor, dan Banser se-Kota Tangerang, tokoh masyarakat, para hufadh (penghafal Al Qur’an), perwakilan santri dari pondok pesantren se Kota Tangerang.
Pembukaan acara Gebyar Ramadhan Kariim Al Ittihad ini dibuka secara resmi oleh Pj. Walikota Tangerang sebelum mengakhiri sambutannya.