Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) secara resmi menetapkan Idul Fitri dan Idul Adha sebagai perayaan warisan budaya global. Keputusan ini, diambil selama Sidang Dewan Eksekutif ke-219 pada 26 Maret 2024. Pengakuan ini akan berdampak signifikan terutama pada nilai-nilai keragaman budaya dan penguatan toleransi.
“Alhamdulillah, atas usulan Indonesia, dan didukung lebih dari 30 negara, UNESCO telah mengakui Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha sebagai hari besar keagamaan,” tulis unggahan Instagram @kniukemdikbud, dikutip Jumat (29/3/2024).
Bukti dari pengakuan soal dua hari besar ini adalah UNESCO tidak akan mengadakan pertemuan resmi di dua waktu tersebut. Keputusan ini juga berlaku untuk pertemuan di Markas Besar UNESCO di Paris.
Langkah ini dipelopori oleh Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan dukungan luas dari negara-negara anggota UNESCO. Proposal tersebut menyoroti beberapa alasan yang meyakinkan untuk penyertaan Idul Fitri dan Idul Adha dalam daftar prestisius UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Berikut beberapa alasan kunci di balik keputusan UNESCO:
- Kepentingan Global: Idul Fitri dan Idul Adha termasuk dalam perayaan agama terpenting yang dirayakan oleh lebih dari 1,8 miliar umat Muslim di seluruh dunia. Dirayakan dengan antusias dan kekaguman, kedua perayaan ini memiliki makna budaya dan spiritual yang besar, menjadi tiang identitas dan warisan Islam.
- Nilai-nilai Universal: Kedua perayaan ini mempromosikan nilai-nilai universal seperti perdamaian, toleransi, kasih sayang, dan solidaritas. Nilai-nilai ini beresonansi mendalam dengan misi UNESCO untuk memfasilitasi dialog antar budaya dan saling pengertian di antara manusia dari berbagai kepercayaan dan latar belakang.
- Keragaman Budaya: UNESCO mengakui pentingnya keragaman budaya dalam memperkaya pengalaman manusia dan mempromosikan dialog. Idul Fitri dan Idul Adha mencerminkan warisan budaya yang beragam dari Islam, berkontribusi pada kaya ragam ekspresi budaya di seluruh dunia.
- Pengakuan Resmi: Pengakuan resmi Idul Fitri dan Idul Adha oleh UNESCO memperkuat status mereka sebagai perayaan yang dirayakan secara global. Banyak negara telah menetapkan hari-hari tersebut sebagai hari libur nasional, dan dukungan UNESCO lebih lanjut memperkuat signifikansi budaya dan keagamaan mereka di panggung dunia.
Penetapan Idul Fitri dan Idul Adha sebagai Warisan Dunia UNESCO diharapkan akan memiliki beberapa dampak positif, termasuk:
- Peningkatan Pemahaman dan Toleransi: Pengakuan oleh UNESCO akan memfasilitasi pemahaman dan apresiasi yang lebih besar terhadap budaya dan tradisi Islam, mempromosikan harmoni dan toleransi antarbudaya.
- Penguatan Dialog Antar Agama: Penyertaan perayaan ini sebagai warisan budaya global akan memfasilitasi dialog dan kolaborasi yang berarti di antara umat beragama yang berbeda, mempromosikan saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai.
- Pelestarian Warisan Islam: Pengakuan UNESCO menegaskan pentingnya melestarikan dan melindungi warisan budaya yang terkait dengan Idul Fitri dan Idul Adha, memastikan bahwa tradisi-tradisi ini bertahan untuk generasi mendatang.
- Peningkatan Kesadaran Global: Penetapan ini akan meningkatkan kesadaran tentang Islam dan warisan budayanya secara global, memperdalam apresiasi terhadap keragaman praktik agama dan budaya di seluruh dunia.
Dalam memperingati Idul Fitri dan Idul Adha sebagai Warisan Dunia UNESCO, komunitas internasional merayakan warisan budaya Islam yang abadi dan menegaskan komitmennya untuk mempromosikan keragaman budaya, pemahaman, dan penghargaan di seluruh dunia.