Kalawaca.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari dikritik oleh Anggota DPR RI Komisi II karena bergaya hidup mewah. Diantaranya karena sering memakai private jet pada pelaksanaan Pemilu 2024.
Sorotan itu disinggung oleh Komisi II DPR RI pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kemendagri, KPU, Bawaslu, dan DKPP, di Gedung DPR RI, Rabu (15/5/2024).
Riswan Tony, Anggota DPR RI Komisi II Fraksi Partai Golkar, menyoroti besarnya anggaran KPU. Sehingga membuat pejabat KPU hidup mewah dan berfoya-foya.
“Kalau ada anggaran 2025 ini, untuk tahun depan 2025 tidak ada lagi Pilkada, kita kecilkan saja ketua, jangan lagi miliar-miliar triliunan,” kata Riswan.
Selain itu, Riswan juga menyoroti kinerja KPU yang kerap rapat di sejumlah lokasi yang berbeda. Ia juga mempertanyakan kerja KPU selama empat tahun. Langkah dan kinerja KPU, menurutnya hanya menghabiskan anggaran.
Ia pun mengusulkan, anggaran KPU pada tahun 2025 untuk diturunkan. Dengan anggaran yang besar, menurutnya Riswan, membuat pejabat KPU hanya gemar gaya hidup mewah.
Kendati begitu, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengungkapkan, penggunaan jet pribadi selama tahapan Pemilu 2024, semata-mata untuk melakukan pengawasan terhadap logistik. Dengan waktu yang terbatas, kepastian dan keamanan logistik harus di awasi dengan sungguh-sungguh.
“Pesawat sewaan untuk monitoring logistik. Pengadaan logistik kita cuma 75 hari, loh dan yang bertanggungjawab KPU. Kalau logistik gagal 14 Februari gagal siapa yang dimintai tanggungjawab?,” terangnya kepada awak media seusai rapat.
Ia menyatakan, penggunaan jet pribadi tersebut untuk prioritas dalam mengawasi logistik dengan waktu yang terbatas. Dan sampai terkirim tepat pada waktunya.
“Untuk memastikan surat suara terutama surat suara formulir terkirim tepat waktu,” pungkasnya.
Lebih lanjut, ia mengklaim, kelilingnya KPU menggunakan pesawat jet pribadi sewaan ke seluruh Indonesia. Meski dikonfirmasi soal detail anggarannya, ia mengaku tak mengetahui secara detail terkait banyaknya dan jumlah pesawat jet pribadi yang dipakai.
“Detailnya saya nggak tahu, ya. Saya enggak tahu, kan, itu untuk ke mana-mana seluruh Indonesia,” tandasnya.