Beranda Nasional Sri Mulyani Ungkap Capaian Jokowi di Rapat Paripurna DPR RI

Sri Mulyani Ungkap Capaian Jokowi di Rapat Paripurna DPR RI

Kalawaca.com – Di hadapan anggota DPR RI, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan capaian pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dekade terakhir. Sri Mulyani menyatakan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah telah signifikan meningkatkan infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam hal infrastruktur, Sri Mulyani melaporkan, pemerintah telah melakukan peningkatan yang substansial baik dalam jumlah maupun kualitas. “Dari tahun 2015 hingga 2023, panjang jalan tol yang beroperasi meningkat sebanyak 1.938 km, sementara jalan non-tol nasional bertambah sepanjang 4.547 km,” jelas Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Senin, (20/5/2024)..

Di bidang pendidikan, pemerintah telahi penambahan sekitar 1.500 Sekolah Dasar (SD), 4.600 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 3.600 Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK). “Ini berkontribusi pada peningkatan partisipasi kasar di seluruh jenjang pendidikan,” ucapnya. Program beasiswa LPDP juga telah diberikan kepada 45.496 penerima hingga akhir tahun 2023, memfasilitasi studi di universitas terkemuka baik di dalam maupun luar negeri.

Di sektor kesehatan, pemerintah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 21,5% pada tahun 2023, dengan target mencapai 14% pada tahun 2024. Tingkat kemiskinan turun dari 11,25% pada tahun 2014 menjadi 9,36% pada tahun 2023, dan kemiskinan ekstrem menurun dari 6,18% menjadi 1,12%. Tingkat pengangguran nasional turun menjadi 4,82% per Februari 2024, lebih rendah dari level sebelum pandemi.

Sri Mulyani juga menyoroti program hilirisasi sebagai faktor penting dalam reformasi struktural. “Nilai ekspor Indonesia pada tahun 2022 mencapai rekor tertinggi sebesar USD 292 miliar, meningkat dari USD 176 miliar pada tahun 2014,” ungkap Sri Mulyani.

Surplus neraca perdagangan pada tahun 2022 mencatat USD 54,5 miliar, meningkat signifikan dari USD 2,2 miliar pada tahun 2014. Produk hilirisasi, khususnya nikel dan CPO, memberikan kontribusi besar terhadap nilai ekspor. Meskipun terjadi penurunan harga komoditas pada tahun 2023, surplus neraca perdagangan tetap sebesar USD 36,9 miliar. Hilirisasi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa, dengan Provinsi Sulawesi Tengah dan Maluku Utara tumbuh masing-masing sebesar 6,4% dan 6,9% pada tahun 2023.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini