Beranda Nasional Krisis Regenerasi Petani Mengancam Sektor Pertanian Indonesia

Krisis Regenerasi Petani Mengancam Sektor Pertanian Indonesia

Kalawaca.com – Ancaman regenerasi petani perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Data Sensus Pertanian 2023 mengungkapkan, jumlah petani tua semakin meningkat, semenatata jumlah petani muda merosot.

Dalam satu dekade terakhir, petani berusia 55-64 tahun naik dari 20,01 persen menjadi 23,3 persen. Sementara petani yang berusia 65 tahun ke atas, dari 12,75 persen menjadi 16,15 persen. Di sisi lain, petani berusia 25-34 tahun turun dari 11,97 persen menjadi 10,24 persen, dan petani berusia 35-44 tahun dari 26,34 persen menjadi 22,08 persen.

Studi Iqbal Rafani dan Idha Widi Arsanti dalam FFTC Agricultural Policy Platform mengemukakan, minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian sangat rendah. Dari seratus individu generasi muda, hanya enam yang menunjukkan keinginan untuk menggali potensi di bidang pertanian.

Meskipun ada sebagian kecil dari generasi muda yang tertarik pada pertanian, mereka menghadapi berbagai hambatan signifikan. Salah satu masalah utama adalah kurangnya peluang pengembangan karir di sektor pertanian. Selain itu, risiko tinggi seperti harga jual rendah, lemahnya dukungan kebijakan dan perubahan iklim, juga menjadi faktor pendorong rendahnya minat ini.

Persoalan regenerasi petani tidak hanya dihadapi oleh Indonesia. Negara-negara dengan ekonomi yang didominasi oleh pertanian juga menghadapi persoalan serupa. Afrika Selatan misalnya, rata-rata usia petani di negara ini berusia 62 tahun. Sementara petani nerusia 18 hingga 34 tahun hanya menyumbang sepertiga dari 777.879 total petani yang ada.

Sementara, tingkat pengangguran pemuda di Afrika Selatan hampir empat kali lebih tinggi daripada rata-rata regional. Sekitar 62% dari warga Afrika Selatan berusia antara 15 hingga 35 tahun menganggur, dan dari jumlah tersebut, 60% belum pernah bekerja.

Krisis regenerasi petani memerlukan perhatian serius dan kerja sama lintas sektor untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan petani muda dan inovasi di bidang pertanian. Dengan demikian, Indonesia dapat mempertahankan produksi dan ketahanan pangan jangka panjang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini