
Jakarta – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mendesak pemerintah untuk serius meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, mengingat banyaknya masalah keuangan seperti pinjaman online ilegal dan investasi bodong. “Penyebabnya adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang keuangan,” kata Rerie, sapaan akrab Lestari, dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (15/1/2025).
Rerie menekankan pentingnya literasi dan inklusi keuangan untuk memberdayakan masyarakat, terutama yang kurang terlayani. Dia mengapresiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah menyusun Roadmap Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 untuk meningkatkan literasi keuangan hingga mencapai 90 persen.
Dia juga menyebutkan bahwa Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga dalam hal literasi keuangan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2024, indeks literasi Indonesia sebesar 65,4 persen dan inklusi 75,02 persen, sementara negara seperti Singapura dan Thailand sudah lebih tinggi.
“Literasi keuangan yang lebih baik akan mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera,” tutup Rerie.