Kalawaca.com – Eco Muhammadiyah Intan Mustikasari, menyampaikan isu lingkungan semakin mendesak untuk ditangani, terlebih dengan meningkatnya bencana alam dalam beberapa bulan terakhir. Melalui sebuah gerakan pelestarian lingkungan berbasis keberagaman, pihaknya menekankan setiap individu bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan, terlepas dari latar belakang agama dan kepercayaannya.
“Setiap orang bisa melakukan perubahan, dan setiap orang bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan,” ungkapnya dalam diskusi publik bertajuk ‘Lingkungan Tanpa Diskriminasi: Memastikan Akses dan Partisipasi Inklusif dalam Iklim’ di Kantor Desantara, Depok, Senin (17/3/2025).
Menurut Intan, nilai-nilai kebaikan yang diajarkan dalam setiap agama dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui aksi nyata dalam menjaga lingkungan.
Ia menegaskan, Eco Bhinneka Muhammadiyah tidak hanya mengedepankan dialog dalam keberagaman, tetapi juga aktif berkolaborasi dengan komunitas lintas agama untuk aksi pelestarian lingkungan.
“Di berbagai daerah, kami melakukan aksi tanpa mengedepankan prasangka terhadap perbedaan. Ketika di Ternate, anak-anak muda di sana menduplikasi kegiatan lingkungan kami tanpa memandang latar belakang perbedaan,” ungkap Intan.
Melalui program lingkungan yang melibatkan berbagai kelompok, ia menyatakan, justru semakin memperkuat nilai-nilai agama dan kepercayaan masing-masing.
Meskipun awalnya menemui tantangan dan penolakan, kata Intan, kolaborasi yang dilakukan bersama komunitas lintas agama dan teman-teman disabilitas telah membuktikan, bahwa menjaga lingkungan juga bisa menjadi jalan merawat kerukunan dan kebersamaan.
Seperti kegiatan yang kami lakukan di Solo, mereka memberdayakan kelompok disabilitas dengan memberikan pelatihan, pendampingan, hingga menghidupkan kembali bank sampah yang telah lama mati,” jelasnya.
