Kalawaca.com – Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan produksi perdana dari Lapangan Migas Forel dan Terubuk yang dikelola oleh Medco E&P Natuna, Jumat (16/5), melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta.
Kedua proyek strategis ini dipandang sebagai tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian energi nasional. Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa inisiatif ini mampu membawa dampak besar bagi perekonomian, khususnya dalam bentuk penghematan anggaran negara.
“Kalau kita mampu mencapai swasembada energi, kita akan menghemat puluhan miliar dolar AS, ratusan triliun. Uang kita tidak perlu mengalir keluar bangsa Indonesia, ekonomi kita akan kuat, lebih banyak dana, uang yang bisa dinikmati oleh rakyat kita,” ujar Prabowo.
Dengan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mendekati 100 persen, Prabowo menyebut keberhasilan proyek ini sebagai bukti nyata kemampuan putra-putri bangsa dalam menguasai teknologi serta membangun industri energi secara mandiri.
Ia pun mengapresiasi kontribusi seluruh pihak yang terlibat, termasuk para teknisi dan pekerja di lapangan.
“Saya juga mencatat, bahwa Menteri ESDM telah menyampaikan bahwa proyek ini membuktikan kemampuan anak-anak bangsa Indonesia untuk menguasai teknologi industri Migas, dengan tingkat komponen dalam negeri proyek yang mendekati 100%,” katanya.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya ketahanan energi sebagai fondasi untuk memperkuat ekonomi dan kedaulatan negara.
“Apabila sebuah negara swasembada pangan dan swasembada energi, bangsa itu akan sangat kuat, bangsa itu tidak bisa diganggu oleh bangsa lain, bangsa itu akan survive menghadapi keadaan manapun,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada para pekerja lapangan yang telah menjalankan tugas di lokasi terpencil dan dalam kondisi penuh tantangan.
“Saudara-saudara adalah pahlawan-pahlawan bangsa di bidang energi, saudara mengangkat kapasitas bangsa, saudara mempertahankan harkat dan wibawa bangsa Indonesia,” tandasnya.
