Kalawaca.com – Aula Gedung Kementerian Agama di jalan Thamrin tampak lebih sibuk dari biasanya. Sejumlah staf dan beberapa orang berdiri menyambut kedatangan sosok yang kini resmi menjadi nakhoda baru Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten. Senin, (30/66/2025).
Namanya Amrullah, dengan senyum tenang dan langkah pasti, pria kelahiran Jawilan, Serang, ini memasuki gedung Aula Kemenag bersama beberapa orang lainnya, menyimpan tekad untuk melayani lebih luas dari tanah kelahirannya sendiri.
Amrullah bukan sosok baru di lingkungan Kementerian Agama. Ia memulai karier birokrasi sejak 1990-an, meniti dari jenjang staf hingga menduduki jabatan penting. Sebelum dipercaya menjadi Kepala Kanwil Kemenag Banten, Amrullah menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Kepegawaian di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten sejak tahun 2023.
Di mata rekan-rekannya, ia dikenal sebagai sosok yang tenang namun tegas, lebih suka bekerja dalam diam dan membiarkan hasil bicaranya.
Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun 3 bulan sebagai Pegawai Negeri Sipil, Amrullah telah mengenal seluk-beluk birokrasi Kemenag. Ia tercatat sebagai pejabat golongan Pembina Utama Muda (IV/c), golongan tinggi dalam struktur ASN. Pengabdiannya yang panjang memberinya kredibilitas dan kepercayaan untuk kini memimpin institusi strategis di provinsi dengan populasi Muslim terbesar kedua di Indonesia itu.
Tak hanya matang secara birokrasi, Amrullah juga dikenal tekun di bidang akademik. Ia baru saja meraih gelar Doktor Ilmu Pendidikan dari Universitas Islam Nusantara (Uninus) pada tahun 2023. Disertasinya menyoroti isu-isu pendidikan keagamaan di era transformasi digital, mencerminkan perhatian besar terhadap tantangan zaman yang dihadapi lembaga pendidikan Islam.
Di luar dunia kampus dan kantor, Amrullah juga aktif membina masyarakat. Ia adalah pembina di Yayasan Perguruan Tinggi Assalamiyah di Jawilan, Serang—sebuah lembaga pendidikan yang tak hanya menawarkan ilmu formal, tetapi juga penguatan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Kegiatan sosial-keagamaannya mencerminkan wataknya sebagai pemimpin yang tak terputus dari akar budaya dan religiusitas lokal.
Pelantikan Amrullah sebagai Kepala Kanwil Kemenag Banten pada 30 Juni 2025 menjadi bagian dari rotasi pejabat eselon II yang dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar. Dalam sambutannya, Menag menekankan pentingnya memahami jabatan bukan sekadar promosi, melainkan amanah Allah SWT yang harus dijalankan dengan penuh integritas. Bagi Amrullah, pesan itu terasa begitu personal.
Banten, sebagai provinsi yang plural namun religius, menyimpan beragam tantangan. Dari penguatan moderasi beragama, peningkatan kualitas madrasah, hingga pengawasan terhadap lembaga keagamaan non-formal—semua menanti sentuhan kepemimpinan yang peka, visioner, dan teguh pada nilai.
Amrullah menyadari bahwa jabatan ini tak hanya soal mengelola lembaga, tapi juga mengayomi keberagaman umat. “Tugas ini bukan tentang saya, tapi tentang pelayanan terbaik untuk masyarakat Banten,” ujar Amrullah dalam percakapan santainya usai pelantikan.
Dalam waktu dekat, Amrullah disebut tengah memetakan program prioritasnya: konsolidasi internal, optimalisasi pelayanan publik berbasis digital, serta peningkatan kapasitas guru madrasah dan penyuluh agama. Ia juga ingin memperkuat sinergi dengan ulama lokal dan pesantren—pilar penting dalam masyarakat Banten.
Memiliki pengalaman birokrasi, akademik, dan sosial keagamaan, sosok Amrullah tak hanya dilihat sebagai pejabat baru, tetapi sebagai harapan baru. Harapan untuk sebuah Kemenag Banten yang lebih inklusif, transparan, dan melayani.
Diketahui, Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi melantik 45 pejabat baru, yang terdiri dari pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) serta Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama setingkat Eselon II, pada Senin (30/6/2025). Prosesi pelantikan digelar di Aula Kantor Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta.
Acara tersebut turut dihadiri oleh para pejabat eselon I dan II Kemenag. Pelantikan ini disaksikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amin Suyitno.
Dalam arahannya, Menag menyampaikan pesan agar para pejabat yang dilantik menerima amanah tersebut sebagai ketetapan terbaik dari Tuhan.
“Hari ini adalah sebuah takdir baru buat saudara-saudari. Terimalah apa yang Allah Takdirkan pada hari ini. Inilah yang terbaik, insya Allah,” ujarnya.
Nasaruddin juga menegaskan, rotasi dan peralihan jabatan adalah hal yang wajar dalam birokrasi. “Perputaran tugas jabatan fungsi adalah sesuatu hal yang sangat logis, bahkan itu sangat normal. Apa yang kita lakukan pada hari ini tidak ada sesuatu yang istimewa. Kecuali kita mendapatkan suatu peluang tantangan baru,” lanjutnya.