Kalawaca.com — Kegiatan Pendidikan Dasar Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU) yang digelar di Pondok Pesantren Malika Islamic Boarding School Kota Tangerang berlangsung penuh haru dan semangat perjuangan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Karawaci.
Digelar selama tiga hari, Jumat – Minggu (4-6/7/2025). Dibaiat oleh Rais Syuriyah PCNU Kota Tangerang KH Abdul Mu’thi, para tokoh NU yang hadir menyampaikan pesan mendalam kepada para peserta. Karena tak hanya dibaiat sebagai kader, tetapi juga diharapkan menjadi penggerak utama di Nahdlatul Ulama.
Ketua PCNU Kota Tangerang, KH Dedi Mahfudin, turut memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran pengurus MWCNU Karawaci yang dinilai mandiri dan istiqomah dalam menjalankan setiap kegiatan.
“Merasa bangga terhadap jajaran pengurus MWCNU yang mandiri, bertopang pada keyakinan. Insya Allah, para muassis NU akan terus mendoakan. Kerja keras ini harus kita apresiasi,” katanya.
Ia mengingatkan para peserta agar tidak berhenti pada proses baiat saja. “Sahabat-sahabat semua harus bersyukur, apalagi hari ini akan dibaiat. Setelah dibaiat, jangan sampai tidak ada gerakan. Harus sering komunikasi dan koordinasi dengan MWCNU,” tegas KH Dedi.
“Jangan pernah merasa puas, sekalipun telah melakukan kegiatan. Gerakan harus terus dilakukan demi menjaga kesucian NU dalam berorganisasi,” tambahnya.
Sementara, Koordinator PD PKPNU Banten, Kiai Hubab Nafi’ Nu’man, menekankan pentingnya melanjutkan perjuangan setelah dibaiat. Ia menyampaikan bahwa menjadi kader penggerak bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan panjang.
“Setelah dibaiat, pulang bukan untuk istirahat, tetapi meneruskan perjuangan muassis di medan nyata. Tidak boleh bergerak sendiri-sendiri, harus satu komando di tingkatan masing-masing,” ujarnya.
Ia juga mendorong para kader untuk tidak menjadikan rintangan sebagai alasan, tetapi sebagai motivasi dalam berkhidmat di Jam’iyyah NU. “Apapun rintangannya, jangan pernah takut dan gentar dalam meneruskan estafet perjuangan. Karena muassis NU akan selalu membersamai kita,” tandasnya.
Kendati begitu, KH Ahmad Multazam, Pengasuh Pondok Pesantren Malika Islamic Boarding School, menyampaikan rasa bahagia dan sekaligus permohonan maaf atas segala kekurangan selama menjadi tuan rumah kegiatan.
“Kami mewakili pondok pesantren mengucapkan selamat sekaligus mohon maaf, apabila selama tiga hari ini banyak kekurangan yang tidak bisa dilengkapi untuk para kader penggerak NU,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan kebanggaannya, sebab pondok pesantren yang baru diresmikan ini telah dimanfaatkan oleh generasi NU. “Luar biasa, kebahagiaan bagi kami, tempat ini ditempati oleh peserta PD PKPNU. Semoga semua bermanfaat di hari nanti. Semoga hari ini menjadi awal pertemuan kita ke depan,” lanjutnya.