Kalawaca.com – Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mencetak guru dan calon guru profesional melalui berbagai strategi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan beasiswa Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) bagi guru dan calon guru di seluruh Indonesia.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat Jenderal Kemenag, Ruchman Basori, menyampaikan hal ini saat memantau pelaksanaan tes wawancara Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Tahun 2025 di Jakarta, Rabu (17/07).
Menurut Ruchman, peningkatan kapasitas pendidik tidak cukup hanya melalui pelatihan, tetapi perlu ditingkatkan melalui pendidikan formal, baik jenjang S1 maupun S2, sesuai dengan amanat Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005.
“Pemberikan beasiswa untuk Guru dan Calon Guru sangat penting, termasuk beasiswa S1 PJJ untuk merespon kompleksitas persoalan kehidupan yang serba digital,” ujar Ruchman.
Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas pendidik harus dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh. “Guru dan Calon Guru harus terus-meneruskan ditingkatkan kualitasnya. Pemberian beasiswa Prodi PJJ Guru PAI, Guru Bahasa Arab dan PGMI pada UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, menjadi pilot project Kementerian Agama,” lanjut Aktivis 1998 tersebut.
Sebagai informasi, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) telah ditetapkan sebagai satu-satunya universitas berbasis siber di bawah Kemenag, guna menjawab tantangan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat. Program ini menjadi langkah awal transformasi digital di bidang pendidikan keagamaan, melalui skema Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
Adapun program PJJ yang dibuka antara lain:
• PJJ Pendidikan Agama Islam (PAI)
• PJJ Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
• PJJ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Seluruh program tersebut difokuskan pada layanan pendidikan di UIN SSC.
Pada tahun 2025, total pendaftar beasiswa PJJ mencapai 2.451 orang. Dari jumlah tersebut, 1.538 peserta lolos seleksi administrasi dan melanjutkan ke tahapan seleksi akademik serta tes bakat skolastik. Sebanyak 792 peserta berhasil melewati tahap tersebut dan kini mengikuti tes wawancara yang diselenggarakan pada 17 hingga 19 Juli 2025.
Program Beasiswa Indonesia Bangkit kategori PJJ telah berlangsung sejak tahun 2022. Hingga saat ini, jumlah penerima beasiswa PJJ PAI telah mencapai 3.313 orang. Pada tahun 2025, cakupan program diperluas dengan membuka PJJ untuk PGMI dan Bahasa Arab.
Sejak 2022, Kemenag bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah memberikan beasiswa kepada sekitar 7.000 penerima, yang terdiri dari pegawai internal Kemenag untuk studi S1, S2, dan S3, baik di dalam maupun luar negeri.