Kalawaca.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang bersama DPRD Kabupaten Serang sepakat mengalokasikan dana insentif bagi 1.141 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta di wilayah Kabupaten Serang.
Anggaran ini akan dialokasikan melalui APBD Kabupaten Serang Tahun 2026. Kesepakatan tersebut terungkap dalam audiensi Forum Komunikasi SMP Swasta (FKSS) Kabupaten Serang bersama Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas,
Ketua DPRD Bahrul Ulum, Sekda Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana, serta sejumlah kepala OPD terkait di Aula KH. Syam’un, Senin, 1 September 2025.
FKSS mengusulkan agar Pemkab dan DPRD mengalokasikan anggaran insentif bagi guru SMP Swasta yang tersebar di 29 kecamatan.
“Saya mewakili Ibu Bupati dalam rangka silaturahmi FKSS dengan Pemerintah Kabupaten Serang. Pada prinsipnya kami welcome dengan ide-ide brilian untuk memperkuat peran sekolah swasta sebagai salah satu pilar penting pendidikan di Kabupaten Serang,” ujar Najib Hamas.
Ia menegaskan, terdapat sekitar 108 SMP Swasta di Kabupaten Serang yang telah memberikan kontribusi besar dalam mencerdaskan generasi bangsa, khususnya masyarakat setempat.
Terkait usulan insentif, Najib meminta pengurus FKSS untuk mendiskusikan teknis perencanaannya bersama Komisi II DPRD dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud).
“Nanti, Insyaallah, kita akan minta Ibu Bupati untuk menandatangani MoU atau nota kesepahaman. Insyaallah dana insentif akan dialokasikan,” tegasnya.
Meski demikian, Najib menambahkan, besarannya untuk setiap guru belum dapat dipastikan dan akan dibahas lebih lanjut oleh tim kecil FKSS bersama Dindikbud.
Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum, menyampaikan apresiasi terhadap peran guru-guru SMP Swasta. Menurutnya, pemerintah daerah akan mengakomodasi pemberian insentif pada tahun 2026, menyesuaikan kemampuan keuangan daerah.
Sementara itu, Ketua FKSS Kabupaten Serang, Ijet Supadji, menjelaskan bahwa terdapat 1.141 guru SMP Swasta yang terdaftar di dapodik, namun hanya sekitar 800 guru induk yang tercatat di sekolah.
“Yang diajukan semuanya 1.141 guru, tetapi nanti akan dibicarakan bersama kepala Dinas Pendidikan apakah semuanya disetujui atau hanya 800 guru induk. Untuk besaran insentifnya, kami mengusulkan Rp300 ribu per guru, sama seperti sekolah lainnya,” jelasnya.
