Kalawaca.com – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Kawendra Lukistian, menyoroti sejumlah isu strategis dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Direktur Utama Pertamina dan jajaran subholding, Kamis (11/9/2025).
Isu tersebut mencakup ketahanan energi, transparansi distribusi BBM, hingga inovasi teknologi.
Kawendra menyoroti rendahnya tingkat recovery biosolar yang hingga Juli 2025 tercatat defisit Rp608 per liter. Kondisi ini, menurutnya, menunjukkan kerugian nyata di setiap liter biosolar yang beredar.
“Artinya, kita masih menanggung kerugian di setiap liternya. Ke depan harus ada langkah nyata untuk mengatasinya,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas Pertamina, selaras dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang tidak memberi ruang bagi praktik curang.
“Jangan merasa besar dan berkuasa kalau tidak benar. Mari kita jaga integritas. Di era ini, publik bisa tahu mana BBM atau beras yang dioplos, jadi Pertamina harus mawas diri,” ujarnya.
Untuk memperkuat transparansi, Kawendra mendorong optimalisasi aplikasi MyPertamina agar tidak sekadar berfungsi sebagai barcoding, melainkan mampu mendeteksi perputaran BBM secara real time.
Ia juga mengusulkan penguatan ketahanan energi di wilayah 3T melalui uji coba microgrid hibrida berbasis PLTS dan biometanol.
Selain itu, Kawendra mengapresiasi langkah cepat Pertamina mengatasi kelangkaan BBM di Lumajang dan Jember. Ia menilai jalur distribusi BBM dapat lebih terjamin jika diperkuat melalui moda transportasi kereta api.