Beranda Bogor Perkuat Harmoni, Gugus Tugas Desa Damai Pamijahan Gelar Dialog Multipihak

Perkuat Harmoni, Gugus Tugas Desa Damai Pamijahan Gelar Dialog Multipihak

BOGOR – Sebagai upaya konkret mewujudkan lingkungan masyarakat yang harmonis dan inklusif, Gugus Tugas Desa Damai Desa Pamijahan menyelenggarakan kegiatan Dialog Multipihak bertempat di Saung Masagi, Desa Pamijahan, Sabtu (13/12/2025). Forum ini menyepakati pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencegah tantangan sosial seperti kenakalan remaja, intoleransi, dan ekstremisme yang mengarah pada terorisme.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen strategis, mulai dari unsur Pemerintah Desa, Kementerian Agama Kecamatan, Babinkamtibmas, Babinsa, Ketua MUI, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Mustaqim, hingga tokoh perempuan dan pemuda setempat.

Cecep M. Kamil, Ketua Gugus Tugas Desa Damai, dalam pembukaannya menegaskan bahwa konsep ‘Desa Damai’ bukan sekadar slogan, melainkan sebuah ikhtiar menciptakan kehidupan desa yang penuh kedamaian.

“Gugus tugas ini hadir sebagai upaya preventif terhadap tantangan desa, mulai dari kenakalan remaja hingga intoleransi yang mengarah pada terorisme. Setiap individu punya peran penting, oleh karena itu kami mengajak seluruh elemen untuk berkolaborasi mewujudkan Desa Pamijahan yang lebih damai,” ujar Cecep.

Direktur Eksekutif Yayasan Inklusif, M. Subhi, menjelaskan bahwa Dialog Multipihak ini bertujuan membedah tantangan dan peluang desa dalam konteks sosial, agama, ekonomi, dan pendidikan. Hasil dari diskusi ini tidak hanya akan berhenti sebagai wacana, namun akan didorong menjadi usulan program nyata pada Musyawarah Desa (Musdes) mendatang.

“Kami berharap solusi yang dibicarakan hari ini dapat dikonkretkan menjadi program di desa. Yayasan Inklusif juga akan membawa hasil dialog ini ke dalam pembicaraan konsorsium untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut. Intinya, kita ingin semua pihak termasuk pemuda dan perempuan menjadi pilar ketangguhan masyarakat,” jelas Subhi.

Kepala Desa Pamijahan, Abi Kusnadi, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan komitmen penuh pemerintah desa. Ia mengungkapkan kebanggaannya karena Desa Pamijahan terpilih menjadi salah satu dari tiga desa di kabupaten—dari total 416 desa—yang mendapatkan pendampingan program ini.

“Atas nama pemerintah desa, saya menyampaikan kegembiraan atas terlaksananya forum ini. Pemerintah Desa mendukung 100 persen keberadaan Gugus Tugas Desa Damai. Kami siap memberikan dukungan anggaran jika program-program solusi tersebut diusulkan di dalam Musdes,” tegas Abi Kusnadi.

Abi Kusnadi menambahkan, meskipun Desa Pamijahan memiliki demografi yang mayoritas Muslim (hampir 90%), tantangan sosial ekonomi dan kerentanan anak muda terhadap paparan ideologi ekstrem tetap menjadi perhatian utama.

“Tujuannya satu, yaitu kemaslahatan masyarakat. Kita tidak ingin mewariskan persoalan kepada generasi mendatang. Hari ini adalah bagian dari perjuangan meneruskan kebaikan generasi sebelum kita,” tutupnya.

Kegiatan berlangsung secara interaktif dan kondusif, menghasilkan berbagai catatan penting mengenai pemetaan masalah dan potensi desa yang akan menjadi landasan kerja-kerja gugus tugas desa damai ke depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses